Ponpes
Terpadu Miftahul Ulum Al-yasini
Prawacana
Generasi muda bangsa ini sangat
penting untuk dipersiapkan secara dini sebagai generasi unggul untuk memegang
estafet pembangunan negara. Tanpa mempersiapkan generasi tersebut, mustahil
Indonesia keluar dari jaring-jaring kebangkrutan.
Lembaga pendidikan Al-Yasini menawarkan kepada khalayak untuk mempersiapkan generasi usia sekolah guna mendapatkan pendidikan dan pengajaran standar pola pendidikan nasional yang kental dengan nuansa Islami.
Saat ini tentu bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang siap mengantarkan anak didiknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kehadiran lembaga pendidikan Al-Yasini yang terdiri dari TK, SDI, SMP, MTs, MA, STM dan Kampus telah bergerak dinamis sejak 1994 hingga kini, bahkan dengan berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Yasini yang cukup tua dan berpengalaman membina masyarakat dalam bingkai pendidikan agama dan mental, Al-Yasini makin mapan dalam mencetak kader bangsa yang nasionalis-religius.
Kontribusi Al-Yasini dalam dunia pendidikan menuju masyarakat modern dalam bingkai agama, makin sempurna di bawah kepemimpinan dan ketokohan KH. A. Mujib Imron, SH selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini yang juga menjabat sebagai Ketua PCNU Kab. Pasuruan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Timur, membawa Al-Yasini untuk tetap bergerak sesuai dengan program mencetak kader bangsa yang mumpuni.
Lembaga pendidikan Al-Yasini menawarkan kepada khalayak untuk mempersiapkan generasi usia sekolah guna mendapatkan pendidikan dan pengajaran standar pola pendidikan nasional yang kental dengan nuansa Islami.
Saat ini tentu bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang siap mengantarkan anak didiknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kehadiran lembaga pendidikan Al-Yasini yang terdiri dari TK, SDI, SMP, MTs, MA, STM dan Kampus telah bergerak dinamis sejak 1994 hingga kini, bahkan dengan berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Yasini yang cukup tua dan berpengalaman membina masyarakat dalam bingkai pendidikan agama dan mental, Al-Yasini makin mapan dalam mencetak kader bangsa yang nasionalis-religius.
Kontribusi Al-Yasini dalam dunia pendidikan menuju masyarakat modern dalam bingkai agama, makin sempurna di bawah kepemimpinan dan ketokohan KH. A. Mujib Imron, SH selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini yang juga menjabat sebagai Ketua PCNU Kab. Pasuruan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Timur, membawa Al-Yasini untuk tetap bergerak sesuai dengan program mencetak kader bangsa yang mumpuni.
PROFIL
YAYASAN MIFTAHUL ULUM AL-YASINI
YAYASAN MIFTAHUL ULUM AL-YASINI
A.LINTASAN SEJARAH
Pesantren Terpadu Al-Yasini memiliki
nama lengkap Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini berdiri tahun 1940. Nama
Pesantren Al-Yasini diambil dari perintis dan pendiri pesantran yaitu KH Yasin
Abdul Ghoni. Pada mulanya kegiatan pesantren berbentuk pengajian kalongan
bertempat di musholla diikuti santri yang mukim maupun masyarakat santri
disekitar pesantren. Pada tahun 1951 KH Yasin Abdul Ghoni wafat sehingga
kepemimpinan pesantren dikendalikan oleh Ibu Nyai Chusna. Dengan penuh
keteladanan dan kesabaran yang tinggi, pesantren terus menunjukkan
eksistensinya sehingga para santri dengan istiqomah dapat belajar dan
mengembangkan diri melalui pemahaman agama dan kecakapan serta ketrampilan
hidup. Berita wafatnya Mbah Yasin memaksa KH Imron Fatchullah untuk pulang
nyantri dari Pondok Pesantren Sidogiri dan segera membantu Nyai Chusna mengurus
Pesantren Al-Yasini dan mengajar kitab kepada santri dengan dibantu kakaknya
yaitu Kiai Aji Nuryasin.
Dua tahun berikutnya yakni tahun
1953 pesantren dipimpin oleh putera bungsu beliau bernama KH. Imron Fatchullah,
Di bawah kepemimpinan KH Imron Fatchullah, pesantren mulai mengembangkan
pendidikan formal melalui jalur pendidikan Madrasah Diniyah kurikulum
pesantren. Di bawah kepemimpinan KH. Imron Fatchullah (wafat 30 Agustus 2003),
pesantren ini mulai menunjukkan gairah pendidikan menatap masa depan. Para
santri mulai berdatangan dari berbagai daerah. Pada tahun 1963 didirikan pondok
pesantren puteri, menyusul pada 1980 berdiri pondok pesantren putera. Untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat dan keberlangsungan kaderisasi kepemimpinan
pesantren, maka pada 1984 pesantren mendirikan Madrasah Muallimat. Pada masa
kepemimpinan KH Imron Fatchullah, beliau banyak memberikan pendidikan tentang
leadership dan kemandirian kepada para santri serta pola pengembangan pesantren
kepada generasi calon penerus majlis keluarga untuk mengembangkan pesantren
dengan menanamkan disiplin, bekerja keras dan ikhlas termasuk kepada KH A Mujib
Imron, SH yang saat itu secara istiqomah bersama Alm. KH M Ali Ridlo
mendampingi kepemimpinan KH Imron Fatchullah.
makin menguat sehingga penyelenggara pesantren dan pendidikan formal terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik dan santri baik kebutuhan fisik dan sarana gedung maupun infrastruktur yang lain.
Seiring dengan usia Ayahanda yang makin tua maka pada tahun 1990 estafet kepemimpinan pondok pesantren diamanatkan KH. A. Mujib Imron, SH ( saat itu menjabat Ketua PCNU Kab. Pasuruan) Di bawah kepemimpinan Gus Mujib bersama KH. M. Ali Ridlo (Alm) beserta ke empat saudaranya ( Dr.Ir.H. Achmad Fuadi, Msi., Hj. Masluchah, Hj. Chanifah dan Hj. Ilvi Nurdiana, M.Si ), Pesantren Al-Yasini terus berkembang pesat. Pada tahun 2005 Jumlah siswa dan santri mencapai 2.178 anak, mereka datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa sehingga kiprah pesantren semakin dikenal secara meluas. Kemudian pada 1992 pondok pesantren memantabkan diri dan makin tegak secara kelembagaan ketika dinaungi oleh Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini Akta Notaris Nomor: 10/1992 tanggal 30 April 1992 a.n. Ny. Sri Budi Utami, SH. Didalam naungan Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini maka pondok pesantren melengkapi diri dengan mendirikan lembaga pendidikan formal di bawah kendali mutu DEPAG dan DEPDIKNAS yang terdiri dari TK, SD Islam, SMP, MTs, MA, MAK & SMK dan pendidikan nonformal (Madrasah Salafiyah, Diniyah & Lembaga Tahassus) serta semua lembaga pendukung pendidikan Al-Yasini. Pada tahun pelajaran 2006-2007 telah berdiri SMKN di lingkungan pesantren.
makin menguat sehingga penyelenggara pesantren dan pendidikan formal terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik dan santri baik kebutuhan fisik dan sarana gedung maupun infrastruktur yang lain.
Seiring dengan usia Ayahanda yang makin tua maka pada tahun 1990 estafet kepemimpinan pondok pesantren diamanatkan KH. A. Mujib Imron, SH ( saat itu menjabat Ketua PCNU Kab. Pasuruan) Di bawah kepemimpinan Gus Mujib bersama KH. M. Ali Ridlo (Alm) beserta ke empat saudaranya ( Dr.Ir.H. Achmad Fuadi, Msi., Hj. Masluchah, Hj. Chanifah dan Hj. Ilvi Nurdiana, M.Si ), Pesantren Al-Yasini terus berkembang pesat. Pada tahun 2005 Jumlah siswa dan santri mencapai 2.178 anak, mereka datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa sehingga kiprah pesantren semakin dikenal secara meluas. Kemudian pada 1992 pondok pesantren memantabkan diri dan makin tegak secara kelembagaan ketika dinaungi oleh Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini Akta Notaris Nomor: 10/1992 tanggal 30 April 1992 a.n. Ny. Sri Budi Utami, SH. Didalam naungan Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini maka pondok pesantren melengkapi diri dengan mendirikan lembaga pendidikan formal di bawah kendali mutu DEPAG dan DEPDIKNAS yang terdiri dari TK, SD Islam, SMP, MTs, MA, MAK & SMK dan pendidikan nonformal (Madrasah Salafiyah, Diniyah & Lembaga Tahassus) serta semua lembaga pendukung pendidikan Al-Yasini. Pada tahun pelajaran 2006-2007 telah berdiri SMKN di lingkungan pesantren.
Langkah pondok pesantren di bawah
kepemimpinan Gus Mujib makin kokoh tatkala Menteri Agama RI H.Maftuh Basyuni
berkenan meresmikan pondok pesantren sebagai Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini
pada 4 Juli 2004. Sejak diproklamirkan sebagai Pesantren Terpadu, tingkat
kepercayaan masyarakat makin menguat sehingga penyelenggara pesantren dan pendidikan
formal terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik dan santri baik
kebutuhan fisik dan sarana gedung maupun infrastruktur yang lain.
Visi dan Misi Pesantren
Visi
Mencetak insan religius yang cerdas,
bermoral, mandiri dan kompetitif
Misi
1. Mendidik santri agar memiliki
kemantaban akidah, kedalaman spiritual, keluasan ilmu dan ketrampilan serta
keluhuran budi pekerti.
2..Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernafaskan islami.
3. Memberikan pelayanan terbaik & keteladanan atas dasar nilai-nilai Islam yang inklusif dan humanis.
4. Mengembangkan menejemen pesantren terpadu di level nasional maupun internasional.
5.Mengembangkan kemitraan dengan instutusi lain baik regional maupun internasional.
6. Mendidik santri agar memiliki kemantaban akidah, kedalaman spiritual, keluasan ilmu dan ketrampilan serta keluhuran budi pekerti.
7. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernafaskan islami.
8. Memberikan pelayanan terbaik & keteladanan atas dasar nilai-nilai Islam yang inklusif dan humanis.
9. Mengembangkan menejemen pesantren terpadu di level nasional maupun internasional.
10. Mengembangkan kemitraan dengan instutusi lain baik regional maupun internasional
2..Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernafaskan islami.
3. Memberikan pelayanan terbaik & keteladanan atas dasar nilai-nilai Islam yang inklusif dan humanis.
4. Mengembangkan menejemen pesantren terpadu di level nasional maupun internasional.
5.Mengembangkan kemitraan dengan instutusi lain baik regional maupun internasional.
6. Mendidik santri agar memiliki kemantaban akidah, kedalaman spiritual, keluasan ilmu dan ketrampilan serta keluhuran budi pekerti.
7. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang bernafaskan islami.
8. Memberikan pelayanan terbaik & keteladanan atas dasar nilai-nilai Islam yang inklusif dan humanis.
9. Mengembangkan menejemen pesantren terpadu di level nasional maupun internasional.
10. Mengembangkan kemitraan dengan instutusi lain baik regional maupun internasional
Tausiyah (doktrin) Pendiri pesantren
KH Imron Fatchullah memberi pesan
kepada penerus perjuangan pesantren sebagai dasar bermasyarakat dan
pengembangan pesantren :
*Istiqomah dan sabar dalam melayani
masyarakat dan mengajar santri.
* ‘ Ojo gumede lan ojo hasut ‘ (jangan sombong dan jangan iri hati).
* ‘ Dadi uwong ojo lamis ‘ ( Jadilah manusia yang tidak suka minta-minta ).
*‘ Yen kepingin dihormati uwong kudu biso nguwongno uwong ‘ ( Kalau ingin dihormati harus dapat menghormati orang lain ‘ ).
*
* ‘ Ojo gumede lan ojo hasut ‘ (jangan sombong dan jangan iri hati).
* ‘ Dadi uwong ojo lamis ‘ ( Jadilah manusia yang tidak suka minta-minta ).
*‘ Yen kepingin dihormati uwong kudu biso nguwongno uwong ‘ ( Kalau ingin dihormati harus dapat menghormati orang lain ‘ ).
*
‘ Kabeh lakon kudu diistikhoroi ‘ (
Semua perbuatan yang akan dikerjakan harus memohon petunjuk kepada Allah swt ).
*‘ Kudu rukun, luwih-luwih seduluran ‘ ( Harus hidup damai, terutama dengan sesama saudara/keluarga ).
*‘ Kudu rukun, luwih-luwih seduluran ‘ ( Harus hidup damai, terutama dengan sesama saudara/keluarga ).
Maksud dan Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini mempunyai maksud dan tujuan :
1. Mencerdaskan kehidupan
bermasyarakat melalui pembinaan dan pendidikan keterpaduan .
2Mendidik dan membina masyarakat untuk menjadi manusia yang beriman – taqwa, berbudi pekerti luhur dengan berbekal keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu melngemban amanat dan kewajibannya dalam menjalankan ajaran agama untuk kepentingan membangun bangsa dan negara dengan berpegang teguh pada nilai-niali ahlussunnah wal jamaah.
2Mendidik dan membina masyarakat untuk menjadi manusia yang beriman – taqwa, berbudi pekerti luhur dengan berbekal keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu melngemban amanat dan kewajibannya dalam menjalankan ajaran agama untuk kepentingan membangun bangsa dan negara dengan berpegang teguh pada nilai-niali ahlussunnah wal jamaah.
Ciri Khas
Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini :
1. Mempertahankan tradisi salaf
yakni perilaku pesantren tradisional yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan akhlak alkarimah serta memperkuat wawasan kebangsaan dan nasionalisme.
2. Misi da’wahnya ‘amar makruf nahi
‘anil munkar’, Pesantren Terpadu Al-Yasini berusaha cerdas menyikapi kebutuhan
masyarakat demi memenuhi tututan jaman. Sehingga Al-Yasini merespon keinginan
tersebut melalui jalur pendidikan umum baik tingkat pendidikan dasar maupun
menengah dan perguruan tinggi. Sehingga diharapkan Al-Yasini mampu merajut
kepentingan duniawi dan ukhrowi untuk menyatukan dua unsur dasar “jasad dan
ruh” sebagai bentuk modifikasi model salaf yang modern tetapi tetap dalam
koridor pesantren yang menjunjung nilai-nilai akhlakul karimah. Metode
salafiyah diterapkan dengan mengkaji kitab-kitab kuning, baik di madrasah
dengan sistem klasikal maupun pengajian wetonan. Sedangkan metode modern dengan
menyelenggarakan pendidikan berdasarkan kurikulum Depag dan Depdiknas sesuai
prinsip Al-Muhafadloh ‘ala al-Qodim al-Sholih wa al-Akhdzu bi al-Jadid al-
Ashlah ( mempertahankan tata kehidupan lama yang baik dan mengambil metode baru
yang inovatif, lebih berdaya guna).
3. Menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran secara optimal dengan menerapkan pola keterpaduan yang utuh dalam
kesatuan iptek dan imtaq, pikir dan dzikir, intelektual dan moral berwujudkan
kebersamaan antara pesantren dengan pendidikan formal model fullday school.
Penyelenggaraan sekolah formal menopang tujuan pesantren sementara pesantren
dengan sistem pendidikan salafinya mendukung keberhasilan pendidikan formal.
4.Membudayakan Bilingual English –
Arabic sebagai bahasa pengantar dan komunikasi santri.
0 Komentar